KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji
dan syukur kita sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sinopsis ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam sinopsis ini penulis membahas novel yang berjudul “Pudarnya Pesona
Cleopatra”, suatu novel karya Habiburrahman Elshirazi yang sangat bemakna
sekali, penuh dengan pesan-pesan dalam menjalani kehidupan. Adapun penulisan
resensi ini penulis lakukan untuk
menyelesaikan salah satu tugas Bahasa Indonesia.
Dalam proses pembuatan
sinopsis ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan
saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis sampaikan kepada guru pembimbing penulis Ibu Maharani yang
sudah membantu penulis dalam penyelesaian tugas resensi ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa resensi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati penulis, mohon perkenaan para pembaca untuk memberikan saran
dan kritik. Khususnya guru pembimbing Bahasa Indonesia Ibu Maharani. Harapan
penulis resensi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya keluarga besar SMA Negeri
6 Palembang. Karena membaca adalah jendela dunia dan sekaligus dapat dijadikan
contoh tugas resensi novel oleh siswa-siswi selanjutnya.
Penulis, Palembang,
6 April 2011
SINOPSIS
Seorang
laki-laki yang sangat mengagumkan pesona gadis titisan cleopatra. Dia
dijodohkan oleh ibunda tercinta dengan wanita yang berasal dari jawa. Wanita
itu bernama Raihana. Raihana adalah anak dari teman karib sang ibu. Raihana
adalah sosok seorang manita muslim yang taat dan hafal al-quran. Karena
laki-laki ini sangat menyayangi ibunya, dia menerima utuk menikah dengan Raihana.
Setelah
pernikahan dia dengan Raihana. Dia mengajak istrinya itu kerumah kontrakan kecil. Selama
laki-laki ini satu rumah bersama istrinya, tidak pernah sama sekali ada rasa
cinta yang tumbuh dari dirinya. Melainkan rasa benci dan muak yang dia dapati
satu rumah dan beraktifitas bersama istrinya. Dia merasa bahwa tidak ada sama
sekali aura pesona gadis arab yang dia puja-puja selama ini pada diri Raihana.
Setelah
beberapa bulan lamanya ibunya meminta dia untuk memberikannya seorang cucu.
Diapun berusaha memuliakan Raihana, hasilnya pun sempurna. Raihana hamil, ia
terlihat lebih manis. Namun laki-laki ini masih belum bisa mencintai Raihana.
Dia takut suatu saat anaknya lahir, dia juga tidak dapat mencintai dan
menyayangi anak kandungnya sendiri. Dia terus mencoba utuk menimbulkan rasa
sayang dan cinta terhadap raihana. Namun hasilnya tetap sia-sia. Dia merasa
pengabdiannya pada ibunya sia-sia, agamanya sia-sia, pendidikan yang telah dia
jalani selama ini sia-sia.
Usia kandungan
Raihana sudah 6 bulan. Ia pun meminta izin kepada suaminya untuk tinggal
bersama kedua orang tuanya, dengan alasan kesehatan. Laki-laki itu mengantarkan
Raihana kerumah orang tuanya. Perasaan yang lega pun dirasakan oleh dia. Dia
bisa melakukan apapun dengan bebas tanpa harus merasa muak dengan kehadiran Raihana
istrinya. Walaupun dia agak sedikit repot dengan urusan rumah. Tapi itu bukan
masalah untuknya, karena dia sudah terbiasa hidup sendiri waktu kuliah di
Kairo.
Suatu hari
laki-laki ini mengikuti pelatihan mutu dosen. Dia pun bertemu dengan Pak
Qalyubi dosen bahasa arab dari Medan. Dia bercakap-cakap dengan Pak Qalyubi
hingga sampai pada cerita pengalaman Pak Qalyubi yang pernikahannya hancur
akibat istrinya yang seorang gadis asal Mesir yang berselingkuh. Mendengar
cerita Pak Qalyubi tadi serentak pesona cleopatra yang selama ini ada di
fikirannya memudar. Di fikirannya sekarang hanyalah keadaan istrinya dan
kandungannya. Dia merasakan rindu yang amat dalam. Sehingga laki-laki ini pun
segera pulang untuk menjemput Raihana istrinya. Tetapi dia terlebih dahulu
pergi kekontrakannya untuk memenuhi pesan istrinya mencairkan tabungannya yang
ada dibawah bantalnya. Diapun menemukan puluhan kertas merah jambu dan
membacanya. Ternyata itu adalah isi curahan hati Raihana yang selama menikah
tidak pernah dia cintai dan sayangi. Laki-laki itu pun menangis dan mengacu
kebut kendaraannya agar segera bertemu istrinya. Dia ingin istrinya tersenyum
melihat kedatangannya.
2
Namun, ketika
laki-laki itu sampai, ibu mertuanya menangis memeluknya dan menceritakan bahwa
istrinya telah meninggal akibat terjatuh dari kamar mandi seminggu yang lalu.
Dia tidak diberitahu karena istrinya berpesan agar jangan mengganggu dia ketika
ada pelatihan. Istrinya sempat meminta maaf karena tidak dapat membahagiakan
dia dimasa hidupnya. Laki-laki itu bersama ibu mertuanya pergi menuju gundukan
tanah yang masih baru tempat Raihana dimakamkan. Laki-laki itu menjerit-jerit
seperti orang gila karena menyesal menyianyiakan istrinya yang mulia itu. Namun
apa daya istrinya kini telah tiada penyesalan pun tidak ada gunanya.
RESENSI
Judul : Pudarnya Pesona Cleopatra
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Tahun : 2008
Gambar Buku : Lukisan seorang wanita
Warna Buku : Coklat kehitam-hitaman
Jumlah halaman : 111
Novel
ini adalah sebuah novel yang sebuah kepasrahan, cinta kasih, ketulusan,
keangkuhan, egois dan penyesalan. Pernokohan dari tokoh utama aku (suami Raihana):
Memiliki watak keras kepala, egois dan tidak mau menerima takdir serta tidak
bisa menghargai orang yang mencintainya dengan tulus. Sedangkan istrinya Raihana
: memiliki jiwa yang bersih, kuat beriman dan selalu tulus mencintai karena
percaya ada yang lebih pantas dicintai dengan penuh kepasrahan yaitu Allah.
Walaupun harus menelan kepahitan yang dialaminya. Alur yang digunakan dalam
novel ini adalah alur maju. Cerita dari novel ini berkisar pada tokoh utama
yang memiliki hasrat untuk beristrikan gadis Mesir tetapi harus pasrah pada
perjodohan ibunya dengan gadis cantik, pintar dan shaleh dari Jawa. Berisi
pergolakan batin yang hebat antara hasrat dan kenyataan yang dihadapinya sampai
akhirnya ada kesadaran yang terlambat penuh penyesalan.
Gaya
bahasa novel ini sangat sederhana namun indah. Dapat dicerna oleh semua
kalangan. Sesekali menggunakan bahasa jawa yang ringan untuk menampilkan nuansa
daerah. Seperti : “Jangan kau kecewakan harapan ibumu yang telah hadir jauh
sebelum kau lahir !(majas hiperbola)”, “Aura pesona kecantikan gadis-gadis
Mesir titisan Cleopatra sedemikian kuat mengakar dalam otak, persaaan dan
hatiku (majas hiperbola)”, “Aku ingin mejadi mentari pagi di hatinya, meskipun
untuk itu aku harus mengorbankan diriku (majas personifikasi)”, “Dalam balutan
jilbab sutera putih wajah gadis Mesir itu bersinar-sinar, seperti permata
Zabarjad yang bersih, indah berkilauan tertimpa sinar purnama (majas
perumpamaan atau simile)”.
Novel
ini mengambil latar waktu pada masa kini yang modern dan sudah maju. Cerita ini
berlangsung di Tanah Jawa yang masih memiliki adat serta norma ketimuran yang
baik serta
sesekali berkisar di Mesir tempat tokoh “AKU” menimba ilmu sebelum pulang ke
Tanah Air. Keunggulan dari novel ini sangat bagus, karena dapat membawa pembaca
ke dalam cerita yang haru dan membuat si pembaca menangis. Buku ini ceritanya sangat
menarik dan bahasanya dapat mudah dipahami, jelas alur ceritanya, dan semua isi
ceritanya banyak menonjolkan nilai-nilai islami dan dapat dijadikan contoh
dalam kehidupan sehari-hari. Namun memiliki kelemahan juga pada watak tokoh si
“AKU” yang bisa membuat si pembaca menjadi benci. Karena sikapnya yang terlalu
memuja-muja gadis mesir, dan tidak bersyukur atas apa yang telah dimilikinya.