Kamis, 30 Januari 2014

MENGIDENTIFIKASI PERSPEKTIFGLOBAL DAN IPS


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah-Nya penulisan mengenai Perspektif Global dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas atas terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dosen pengasuh, atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan dan semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun yang tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang  pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang. Harapan penulis, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini benar-benar bermanfaat bagi pembaca, rekan mahasiswa, dan lain-lain.


                                                                        Palembang,     februari 2013

penulis




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di era Globalisasi sekarang ini, pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan sangat diperlukan oleh para siswa agar mereka mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai, menggunakan informasi dan melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan, serta menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Guru juga harus mampu membuka pandangan dan pikiran siswa terhadap sesuatu dari banyak sisi yang ada bukan hanya dari satu sisi saja. Hal ini biasa disebut dengan perspektif global. Untuk dapat mencapai hal itu tentu saja guru maupun calon guru harus memiliki pengetahuan tentang perspektif global. Oleh karena itu, kami menyusun makalah tentang mengidentifikasi perspektif global dan IPS ini.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah munculnya perspektif global?
2.      Apa itu perspektif global?
3.      Unsur-unsur apa saja yang terdapat didalam perspektif global?
4.      Apa manfaat dari perspektif global?
5.      Bagaimana pandangan perspektif global ditinjau dari ilmu sosial?
1.3  Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Perspektif Global. Selain itu agar dapat menambah wawasan mahasiswa tentang perspektif global dan diharapkan dapat menjadi calon guru yang berwawasan luas dan berguna bagi dunia pendidikan




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Munculnya Perspektif Global
Perspektif global pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Berkembang secara baik tahun 1970 an. Perspektif global di Indonesia mulai diterapkan pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah tahun1995 dan secara jelas dan tegas sebagai pokok materi IPS sejak berlakunya kurikulum tahun 2004 (KBK) dan secara jelas menekankan perlunya perspektif global diajarkan di sekolah. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Indonesia sekarang ini sudah harus mempersiapkan para murid untuk memasuki abad yang akan datang yang penuh dengan tantangan dengan adanya proses globalisme. Terlebih lagi sistem ekonomi dan perdagangan dunia sekarang ini semakin terbuka dan akan meningkat di masa yang akan datang menunjukkan arti pentingnya belajar perspektif global.
Istilah yang paling tepat untuk perspektif global adalah “global perspectives in education” atau disingkat dengan global education. Di indonesia disebut dengan istilah perspektif global dengan menekankan pada empat hal pokok yaitu: kesadaran terhadap perspektif global, sistem-sistem global, sejarah global, dan saling pngertian terhadap budaya lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke tiga tahun 2001, global diartikan secara umum dan keseluruhan, secara bulat, secara garis besar, meliputi seluruh dunia. Globalisasi artinya proses masuknya ke ruang lingkup dunia, mengglobal artinya mendunia. Globalisme adalah paham kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, terutama untuk bidang ekonomi dan politik. Masyarakat dunia kini sedang menghadapi tujuan-tujuan baru yang memukau dan mengkhawatirkan.
Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warga dunia yang berpartisipasi aktif.
Pada era globalisasi kecenderungan yang kuat adalah proses terjadinya universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian dan musik.
John Naisbitt yang terkenal dengan bukunya yang berjudul “Megatrend 2000” menyebutkan bahwa pada tahun-tahun tersebut akan terjadi proses globalisasi melalui teknologi informasi, ada tiga mode yang diterima oleh banyak orang yaitu: makanan (food), pakaian (fashion), dan hiburan (entertainment). Di Indonesia sendiri sudah terjadi proses globalisasi tersebut. Seperti anak-anak kecil yang sudah tahu apa itu KFC, MC Donals, jeans, dan film-film dari berbagai negara. Bahkan mereka lebih senang memilih produk luar negeri tersebut dibandingkan dengan produk-produk buatan negeri sendiri. Media televisi telah mempercepat arus informasi dan membawakita terlibat dalam informasi dunia. Keadaan ini membuat kita mau tidak mau ikut terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia melalui media informasi dan produk industri
B.     Pengertian persepektif global
Pengertian persepektif global menurut parah ahli:
·           Jan L. Tuker dalam sriatha (2004 : 2) perspektif global adalah pendidikan yang diarahkan pada pengembangan wawasan global yang mempersiapkan anak didik generasi muda menjadi manusiawi, rasional, sebagai warga negara yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan dunia yang semakin menunjukan saling ketergantungan.
·           National Coucil for the Social Studen ( NCSS ) dalam Sriartha (2004 : 2) adalah pendidikan berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang dunia dengan penekanan pada saling hubungan antar budaya, antar individu dan bumi sebagai tempat hunian manusia.
·           Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia dan internasional.
Hanvey memperkenalkan hasil pemikirannya dengan mengemukakan lima dimensi perspektif global sebagai berikut:
1.      Kesadaran perspektif
Dimensi ini menunjukkan perlunya pengakuan atau kesadaran bahwa sebagian individu memiliki pandangan global yang berbeda, bahwa pandangan global itu telah ada dan dibentuk oleh pengaruh-pengaruh diluar jangkauan kesadaran, dan bahwa beberapa individu memiliki pandangan global yang berbeda dengan orang lain. Di antara kita, ada yang memiliki pandangan yang melampaui perspektif orang biasa. Namun ada pula diantara kita yang memiliki pandangan di bawah rata-rata orang biasa. Pengakuan akan keberadaan kondisi keragaman perspektif ini disebut kesadaran akan perspektif. Dalam hal ini, perlu dibedakan antara pendapat (opinion) dan perspektif. Pendapat adalah lapisan permulaan munculnya kesadaran akan perspektif. Sedangkan perspektif merupakan lapisan yang dalam dan tersembunyi yang lebih penting dalam mengenal perilaku. Misalnya, dalam peradaban Indonesia khususnya pada masa perjuangan kemerdakaan, bangsa Indonesia menganggap ‘Kami cinta perdamaian tetapi lebih cinta kemerdekaan’. Hingga sekarang, slogan ini bukan sekedar pendapat melainkan sudah menjadi kesadaran perspektif. Contoh lain, gerakan emansipasi (feminist) telah menimbulkan kesadaran dari kaum wanita dan laki-laki hormat terhadap kedudukan kaum wanita. Implikasinya, muncul sikap dan perilaku yang lebih mendalam dengan cara mengangkat harkat dan martabat wanita sesuai kodratnya. Ini adalah akibat dari perspektif kaum wanita dan laki-laki terhadap emansipasi.
2.      Kesadaran akan kondisi planet bumi
Dimensi ini menunjukkan perlunya kesadaran akan kondisi bumi dan pembangunan termasuk kondisi dan kecenderungan yang timbul, seperti pertumbuhan penduduk, migrasi, kondisi ekonomi, sumber alam dan lingkungan fisik, pembangunan politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, hokum, kesehatan, konflik antar bangsa dan konflik di dalam negeri sendiri. Walaupun sebagian besar penduduk dunia tidak mempunyai pengalaman langsung meninjau apa yang terjadi di belahan bumi lain, namun dalam kondisi sekarang ini telah ada media komunikasi yang dapat menyampaikan pesan berita atau informasi dari suatu tempat di bumi ke belahan bumi lainnya. Misalnya, kemajuan dalam teknologi informasi seperti: televisi, komputer, internet, dan lain-lain telah mempercepat laju kesadaran kondisi planet bumi beserta isinya.
3.      Kesadaran antar budaya
Dimensi ini menunjukkan adanya kesadaran atas keragaman pemikiran (ideas) dan pelaksanaanya dapat ditemui dalam masyarakat manusia di muka bumi ini, bagaimana pemikiran dan pelaksanaannya di tiap negara, dan bagaimana pemikiran dan cara pelaksanaan pemikiran yang dilakukan masyarakat itu ditinjau dari sudut yang menguntungkan. Kesadaran antar budaya merupakan dimensi yang cukup sulit untuk diwujudkan karena pada dasarnya ada kapasitas manusia untuk menciptakan budaya yang unik. Konsekuensinya, tidaklah mudah bagi sekelompok masyarakat untuk menerima budaya yang diciptakan oleh kelompok masyarakat lain yang unik itu. Sebagai contoh, hingga saat ini masih sulit bagi masyarakat kulit putih ‘white people’ untuk menerima sepenuhnya – termasuk budaya – masyarakat kulit berwarna ‘black hair’, demikian pula sebaliknya. Kedua kelompok masyarakat ini memang mamiliki budaya yang berbeda.
Adanya perbedaan budaya inilah maka kesadaran antar budaya menjadi alasan utama akan pentingnya perspektif global. Apabila ada saling menerima sifat manusiawi antar kelompok masyarakat, keunikan cara/pelaksanaan berbudaya tidak akan merasa asing lagi sehingga pada gilirannya akan menimbulkan rasa saling percaya. Selanjutnya keasingan antar budaya akan menjadi semakin saling mengenal. Ini merupakan upaya yang sangat sulit namun mungkin ada sejumlah metode yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan.

4.      Pengetahuan dinamika global
Dimensi ini menunjukkan suatu pemahaman sederhana tentang cirri dan mekanisme kunci tentang system planet bumi dengan penekanan pada sejumlah teori dan konsep yang dapat meningkatkan kesadaran yang seksama tentang perubahan global. Ada tiga kategori pembelajaran tentang saran-saran perubahan dinamika global:
1)      Prinsip-prinsip perubahan dasar dalam sistem social:
·         Pencabangan unsur-unsur baru dalam sistem social
·         Akibat-akibat yang tidak dapat diperkirakan
·         Beberapa fungsi unsur-unsur yang terbuka dan tertutup
·         Umpan balik, yang positif maupun negatif
2)      Pertumbuhan sebagai bentuk perubahan
·         Pertumbuhan yang diharapkan dalam bentuk pembangunan ekonomi
·         Pertumbuhan yang tidak diharapkan dalam bentuk pertumbuhan penduduk, penipisan sumber alam dan sebagainya
3)      Perencanaan global                     
·         Kepentingan nasional dan perencanaan global
·         Upaya-upaya untuk membuat model system dunia seperti pembentukan kebijakan nasional.
5.      Kesadaran pilihan manusia
Dimensi ini menunjukkan sejumlah kesadaran terhadap masalah-masalah pilihan yang dihadapi individu, bangsa, dan manusia sebagai kesadaran perlunya pengetahuan system global di masa depan. Bagaimana pilihan sikap kita dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan? Sudahkah anda ikut serta menjaga kelestarian lingkungan baik berupa flora mapun fauna? Telahkah berfikir sejenak bahaya yang akan terjadi apabila ada satu spesies dalam suatu ekosistem musnah? Sebagai contoh, banyaknya babi hutan sehingga marusak tanaman para petani merupakan bukti adanya ketidakseimbangan ekosistem di dalam hutan tersebut. Berkembangbiaknya babi yang hebat karena harimau pemangsa babi sudah tidak mencukupi atau mungkin sudah tidak ada lagi, habis diburu dan dibunuh oleh manusia.
Saat ini, masyarakat dunia berada pada masa transisi yang ditandai oleh perubahan dari pre-global kepada kesadaran global (Hanvey, 1982). Adanya kesadaran global ditandai oleh pengetahuan baru tentang interaksi dalam system dan perencanaan dalam tindakan. Setidaknya, setiap manusia yang akan melakukan tindakan maka perlu memikirkan pilihan-pilihan berdasarkan perspektif global untuk masa depan.
C.     Unsur- unsur perspektif global
Merryfield, Elaine Jarchow, dan Sarah Pickert mengemukakan unsur-unsur perspektif global sebagai berikut:
1)      Kepercayaan dan Nilai Manusia
·       kepercayaan dan nilai manusia yang bersifat universal dan berbeda-beda
·       kesadaran perspektif
·       pengakuan dampak nilai, budaya, dan pandangan dunia suatu bangsa dalam mempelajari interaksi dengan masyarakat lain yang berbeda dari masyarakatnya sendiri
·       memahami bagaimana nilai-nilai dan kepercayaan itu mendasari norma-norma social/budaya dan konflik antar manusia
·       peran kepercayaan dan nilai manusia dalam estetika, bahasa, sastra dan tradisi lisan, dalam penggunaan sumber-sumber alam dan lingkungan, dalam teknologi, dalam pemerintahan, dalam konstruksi sejarah
2)      Sistem Global
·       sistem ekonomi
·       sistem politik
·       sistem ekologi
·       sistem teknologi (meliputi informasi, komunikasi, trasportasi, pertanian)
·       pengetahuan tentang dinamika global
·       prosedur dan mekanisme system global
·       transaksi dalam dan antar masyarakat, bangsa, wilayah
·       saling keterkaitan dalam system global yang beraneka ragam
·       adanya kesadaran terhadap planet bumi
3)      Isi-isu dan Masalah Global     
·       kependudukan dan isu-isu keluarga berencana
·       hak menentukan nasib sendiri
·       isu-isu pembangunan
·       isu-isu hak asasi manusia (meliputi hak-hak wanita, penduduk asli, anak-anak)
·       emigrasi, imigrasi, dan pengungsi
·       kebiasaan global
·       isu-isu sumber daya alam/lingkungan
·       isu-isu yang berhubungan dengan distribusi kesejahteraan, teknologi dan informasi, sumber daya, pemasaran
·       isu-isu yang berkaitan dengan prejudis dan diskriminasi (berdasarkan etnik, ras, kelompok, seks, agama, bahasa, politik, dsb)
4)      Sejarah Global
·       cepatnya saling ketergantungan
·       hal-hal yang melatarbelakangi isu-isu masa kini
·       budaya asli dan perkembangannya
·       kontak budaya dan peminjaman budaya
·       evolusi sistem global
·       konflik dan resolusi konflik
·       perubahan dalam system global
5)      Pemahaman/Interaksi Lintas Budaya
·       memahami budaya suatu bangsa dan warisannya
·       memahami ragam identitas dan loyalitas
·       memahami kompleksitas keragaman budaya dan universalnya budaya
·       peran budaya suatu bangsa dalam system dunia
·       keterampilan dan pengalaman dalam melihat budaya suatu bangsa dari perspektif bangsa lain
·       pengalaman belajar budaya bangsa lain dan dunia dari nilai-nilai dan pandangan dunia budaya lain
·       memperluas pengalaman dengan orang yang betul-betul berbeda dari budaya dirinya
·       kecakapan berkomunikasi antar budaya
·       kecakapan bekerja dengan orang yang berbeda budaya
6)      Kesadaran Pilihan Manusia
·       melalui individu, organisasi, masyarakat local, bangsa, wilayah, aliansi ekonomi dan politik
·       tindakan masa lalu dan kini serta alternatif di masa depan
·       pengakuan kompleksitas perilaku manusia

7)      Pengembangan Keterampilan Evaluasi dan Analisis
·       kecakapan mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dari perspektif dan pandangan yang berbeda
·       keterampilan berfikir kritis (seperti kecakapan mendeteksi penyimpangan, mengidentifikasi yang mendasari asumsi-asumsi, dsb)
·       pengakuan peran nilai dan pandangan dunia dalam penelitian
·       interaksi antar budaya, partisipasi dan kolaborasi
·       kesempatan untuk membuat dan melaksanakan keputusan
·       pengalaman mengarahkan pada masalah-masalah kehidupan nyata
·       perhatian untuk belajar dari pengalaman
D.    Manfaat dan Kegunaan Perspektif Global
Manfaat dan kegunaan mempelajari perspektif global adalah :
1.      Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “ sikap ketergantungan”  tersebut.
2.      Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.
3.      Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
4.      Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.

E.      Perspektif Global Dilihat Dari Sudut Ilmu Sosial
1.      PERSPEKTIF GLOBAL DARI VISI SEJARAH
·         Emmanuel Kant (abad XVIII) mengungkapkan bahwa sejarah dan Geografi merupakan ilmu dwi tunggal. Artinya jika Sejarah mempertanyakan suatu peristiwa kapanterjadi, masih belum lengkap jika tidak dipertanyakan dimanatempat kejadiannya. Jadi dimensi waktu dengan ruang/tempat saling melengkapi. Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu.
·         Perspektif sejarah suatu peristiwa, membawa citra kepada kita tentang suatu pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian yang akan datang.
·         Kita mengenal tokoh-tokoh, bangunan bersejarah (keajaiban dunia), perang diberbagai kawasan (khususnya perang dunia), pertemuan-pertemuan internasional, (konfrensi AA di Bandung 1955 misalnya) perilaku dan peradabannya telah berpengaruh global dalam berbagai aspek sosial budaya, ekonomi, dan sosial politik.

2.      PERSPEKTIF GLOBAL DARI VISI EKONOMI
·         Ilmu ekonomi menyangkut beberapa aspek yang meliputi:
1.    Menentukan pilihan
2.     Keinginan yang tak terbatas
3.    Persediaanya sumber daya alam terbatas, bahkan ada yang langka
4.    Kegunaan alternativ sumber daya, dan
5.    Penggunaan hari ini dan hari esok
·         Dari aspek-aspek tersebut, jelas bahwa perspektif ekomomi terkait dengan waktu,hari ini dan hari esok. Sedangkan apa yang diperspektifkan terutama berkenan yang “cenderungtidak terbatas, persediaan sumber daya itu terbatas bahkan langka, dan adanya penggunaan alternativ sumber daya.
·         Perspektif ke hari esok atau masa yang akan datang terkait luas dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK, dalam proses produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tak terbatas kuantitasnya, dan akhirnya persediaan sumber daya yang terbatas bahkan langka. Sedangkan penggunaan sumber daya alternativ, sangat berkaitan denga IPTEK dan kecenderungan kebudayaan.
·         Pertumbuhan penduduk dunia yang cepat (ingat 7 Juli 1986, terjadi peristiwa jumlah penduduk dunia yang ke 5 milyard, dan tahun 2000 mampir hamper 8 milyard) apa konsekuensinya? Peningkatan produksi untuk persediaan dan pelayan kebutuhan hidup pertumbuhan penduduk yang cepat itu. Sementara sumber daya alam terbatas dan sifatnya ada yang terbaharukan dan tak terbaharukan.
·         Teknologi telah memungkinkan memproduksi yang lebih besar melalui industrlisasi. Sementara, sepertinya dapat mengatasi kebutuhan hidup yang diperlukan oleh laju pertumbuhan penduduk baru.
·         Akibatnya kebutuhan manusia diarahkan pada:
1.      Harus menguasai teknologi
2.      Menstabilkan jumlah penduduk
3.      Mengrembangkan tatanan sosial yang mampu hidup produktif dan sejahtera secara terpadu, dengan ekonomi yang simbang.
·           Teknologi, industralisasi, komunikasi telah mendatangkan masalah baru yaitu berbagai pencemaran udara (debu), zat kimia, suara, air, tanah, dan bahkan pencemaran moral. Ini semua indikator munculnya kerusakan lingkungan hidup, dan kerusakan moral bangsa, jauh dari kepribadian aslinya.
·           Dalam menghadapi perspektif global ekonomi beberapa perekonomian pasar bebas, beralihnya kawasan ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik, dan kebangkitan ekonomi Asia Afrika membawa konskuensi persiapan dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, produksi, mental, dan akhlak yang tinggi, sebagai konsekuensi arus globalisasi.

3.      PERSPEKTIF GLOBAL DARI VISI ANTROPOLOGI
·         Antropologi budaya – Ilmu Budaya – merupakan studi tentang manusia dan kebudayaannya. (Kuncaningrat 1990)
·         EA Hoebel (1982) - Antropologi sebagai studi tentang manusia dengan pekerjaannya lebih menitik beratkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia.
·         Konsep kerja yang dikemukakan Hoebel juga lebih berkonotasi budaya dari pada hasil gerak tangan dan otot semata-mata. Di sinilah kedudukan utama Antropologi, khususnya Antropologi Budaya sebagai Ilmu Sosial.
·         Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global. Namun demikian sorotan dan kajiannya, tidak terlepas mulai dari tingkat local, regional, nasional, internasional sampai ke tingkat global yang sedang mengarus ini.
·         Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari tingkat local sampai global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia
·         Kemampuan manusia mengubah tatanan kehidupannya sampai mengglobal adalah kelebihan manusia di banding dengan makhluk lainnya.

Contoh :
Bangunan      - dari gubuk reot sampai pencakar langit yang kokoh
Jalan               - dari jalan setapak, jalan desa sampai jalan tol dan Jembatan layang
Kendaraan     - mulai dari di tarik manusia, hewan sampai kendaraan ruang angkasa
Pakaian          - mulai dari kulit kayu sampai wool dan serat Sistetis
Alat tulis        - mulai dari arang, bulu angsa sampai bolpoint, Computer, faximile, dan internet.
Semua contoh itu adalah hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan.
·         Oleh karena itu proses dan arus global dalam kehidupan, sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan, termasuk di dalamnya perkembangan IPTEK (kesatuan ilmu pengetahuan dan teknologi)
·         Sudut pandang antropologi terhadap perspektif global, berarti mengamati, menghayati dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsure-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan manusia.
·         Secara perspektif meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi) terkait dengan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya menggunakan peralatan mengolah sumber daya (budaya).
·         Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari interaksi sosial yang dilakukan oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan.
·         Perkembangan budaya (daya pikir) dengan kebudayaan (hasil daya pikir) sebagai satu kesatuan, berjalan menembus waktu (hari kemarin, hari ini dan esok mencapai tatanan global) terlebih setelah majunya media elektronik (radio, telepon, TV, faximile, internet)  yang menurut “Marshall Mc Cluhan” 1974 menyebabkan terjadinya global village, dusun global yang mencerminkan tertembusnya batas-batas lokal dan regional membentuk tatanan kehidupan mendunia (global). Peristiwa-peristiwa tingkat dunia dalam bidang olah raga, pertemuan politik ataupun bencana alam di bagian dunia ini dapat kita ikuti melalui media elektronik tersebut. Akibatnya peristiwa dunia seperti itu sudah menjadi pengetahuan sehari-hari.
·         Tentu semua peristiwa itu dapat berdampak posotif dan negativ, sehingga pandai pandailah kita menyaringnya, supaya membawa manfaat dalam kehidupan selanjutnya.

4.      PERSPETIF GLOBAL DARI VISI SOSIOLOGI
·      Sosiologi adalah studi tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok kelompok umat manusia, studi manusia dan lingkungan manusia dalam hubungan satu sama lain.
·      Obyek yang menjadi sorotan utamanya yaitu hubungan antar manusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri yaitu lingkungan sosial.
·      Hubungan dan interaksi sosial makin lama makin luas dan makin berkembang dari dua orang sampai kelompok, antara bangsa dan bangsa lain. Luasnya interaksi sosial mulai dari keluarga, teman main, para tetangga, lokal dusun, regional propinsi, sampai ke tingkat global antar bangsa di dunia.
·      Motif interaksi sosial yang terjadi tampak beragam, ada yang bermotif ekonomi, budaya, politik, bahkan agama.
·      Dampak kemajuan IPTEK di bidang transportasi dan komunikasi, interaksi sosial makin intensif dan makin meluas. Interaksi telah menembus batas-batas local, regional, nasional, internasional sampai global sekaligus, karena adanya penerapan dan pemanfaatan media elektronika seperti radio, TV, faximile, telepon, internet, yang telah mengintensifkan interaksi sosial meskipun ada yang tidak langsung.
·       Interaksi sosial langsung (tatap muka) yang semaki luas membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya.
·      Interaksi sosial tak langsung melalui pengetahuan, pengenalan teknologi yang terbawa oleh satu pihak lain melalui berbagai media, berdampak luas pada tatanan sosial baik material dan non material.
·      Misalnya pakaian, peralatan, berbagai jenis produk makanan dan perangkat kasar yang lain, tidak hanya dimanfaatkan oleh orang tertentu, melainkan telah memasukan kehidupan segala lapisan masyarakat secara local, regional bahkan global. Dampak non material, misalnya adanya pergeseran nilai dan norma yang diadobsi dari Negara lain melalui media elektronik maupun cetak.
·      Tentu hal-hal yang negativ layak di antisipasi supaya tidak merusak kepribadian/jatidiri budaya bangsa. Ini artinya sosiologi sebagai studi ilmiah tentang kehdupan sosial umat manusia harus mengembangkan kemampuan perspektif global dalam menyimak masalah-masalah global, yang mengancam kehidupan umat manusia, serta mencari metode pemecahannya.


























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Perspektif global pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Berkembang secara baik tahun 1970 an. Perspektif global di Indonesia mulai diterapkan pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah tahun1995 dan secara jelas dan tegas sebagai pokok materi IPS sejak berlakunya kurikulum tahun 2004 (KBK) dan secara jelas menekankan perlunya perspektif global diajarkan di sekolah.
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia dan internasional.